BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari upaya
peningkatan kualitas pendidikan yang sekarang ini sedang menjadi sorotan dan
harapan banyak orang di Indonesia. Wujud dari proses pendidikan yang paling
riil terjadi di lapangan dan bersentuhan langsung dengan sasaran adalah berupa
kegiatan belajar mengajar pada tingkat satuan pendidikan. Kualitas kegiatan
belajar mengajar atau sering disebut dengan proses pembelajaran tentu saja akan
berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang output-nya berupa sumber daya
manusia.
Kegiatan
pembelajaran merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa materi belajar
dari sumber belajar kepada pebelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses
komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan
tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman
serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian, keberhasilan
kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada efektifitas proses komunikasi
yang terjadi dalam pembelajaran tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah
pengertian pembelajaran?
1.2.2 Apakah
pengertian komunikasi efektif?
1.2.3 Apakah tujuan
komunikasi ?
1.2.4 Apakah unsur-unsur
komunikasi ?
1.2.5 Bagaimanakah komunikasi
dalam proses pembelajaran ?
1.2.6 Bagaimanakah strategi
membangun komunikasi efektif dalam proses pembelajaran ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk
mengetahui pengertian pembelajaran
1.3.2 Untuk
mengetahui pengertian komunikasi efektif
1.3.3 Untuk
mengetahui tujuan komunikasi
1.3.4 Untuk
mengetahui unsur-unsur komunikasi
1.3.5 Untuh memahami komunikasi
dalam proses pembelajaran
1.3.6 Untuk memahami strategi
membangun komunikasi efektif dalam proses pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelajaran
Banyak
definisi para ahli berkaitan dengan pembelajaran, diantaranya adalah: Winkel
(1991), mengartikan pembelajaran sebagai seperangkat tindakan yang dirancang
untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan
kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian
kejadian-kejadian internal yang berlangsung didalam diri peserta didik.
Dimyanti dan Mudjiono, (1999) mengartikan pembelajaran sebagai kegiatan yang
ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah
usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar
terjadi proses belajar dalam diri siswa (Arief. Sadiman, et al., 1990).
Pembelajaran menurut Iskandar, et al., (1995) adalah upaya untuk membelajarkan
siswa.
Dari
beberapa pendapat mengenai pembelajaran tersebut diatas, dapat disimpulkan
bahwa pembejaran merupakan segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses belajar pada diri siswa. Dalam pembelajaran, ada kegiatan
memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran
yang diinginkan.
Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan
berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, dan
mengelola pembelajaran.
2.2 Pengertian Komunikasi Efektif
Banyak pendapat
dari berbagai pakar mengenai definisi komunikasi, namun jika diperhatikan
dengan seksama dari berbagai pendapat tersebut mempunyai maksud yang hampir
sama. Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang Lestari G (2003) secara
etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, sebuah kata
depan yang artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata umus, sebuah
kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio,
yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang mempunyai makna
kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena
untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka kata communion
dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan
seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan
sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, atau
berteman. Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna pemberitahuan, pembicaraan,
percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian pesan/informasi dari satu pihak kepada pihak
lain agar terjadi saling mempengaruhi di antaranya (M. Sobry Sutikno, 2006).
Pada umunya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak, yang disebut bahasa verbal. Apabila
tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikp
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal atau bahasa isyarat.
Adapun istilah
efektif ialah mencapai sasaran sesuai yang diinginkan. Dengan demikian, komunikasi efektif dapat diartikan
sebagai penerimaan pesan oleh komunikan sesuai dengan yang dikirim oleh
komunikator, kemudian komunikan memberikan respon yang positif sesuai dengan
yang diharapkan. Kemampuan seseorang dalam mengirimkan pesan atau informasi dengan
baik, kemampuan menjadi pendengar yang baik, kemampuan atau keterampilan
menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian penting
dalam melaksanakan komunikasi yang efektif.
2.3 Tujuan Komunikasi
Adapun beberapa tujuan komunikasi adalah sbb :
1.
Agar apa yang ingin kita
sampaikan dapat dimengerti oleh orang lain ;
2.
Agar mengetahui dan paham terhadap
keinginan orang lain ;
3.
Agar gagasan kita bisa diterima oleh
orang lain ;
4.
Menggerakkan orang lain untuk melakukan
sesuatu.
2.4 Unsur-Unsur Komunikasi
Didalam kita
berkomunikasi, termasuk komunikasi dalam proses pembelajaran akan melibatkan
berbagai unsur, diantaranya :
1.
Komunikator
Komunikator
(pembawa pesan) merupakan unsur pertama dan paling utama yang mempunyai
sejumlah kebutuhan berupa ide-ide, sasaran-sasaran, atau gagasan yang dapat
membantu berbagai pemecahan masalah ;
2.
Komunikan
Komunikan
(penerima pesan) disebut juga reseptor, yaitu orang yang menerima berita atau
lambang-lambang pesan dalam komunikasi ;
3.
Adanya tujuan yang hendak
dicapai ;
4.
Adanya sesuatu gagasan atau pesan yang
perlu disampaikan ;
5.
Tersedianya saluran yang dapat
menghubungkan sumber informasi dengan penerima informasi, sehingga terjadi
hubungan timbal balik antara komunikator dengan komunikan ;
6.
Adanya umpan balik hasil komunikasi
atau respon dari komunikan ;
7.
Adanya Noise
Noise merupakan
gangguan tak terencana yang terjadi dalam proes komunikasi sebagai akibat
diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan
oleh komunikator kepadanya.
2.5 Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
Guru sebagai
tenaga profesional di bidang pendidikan, disamping memahami hal-hal bersifat
filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang
bersifat teknis. Hal-hal yang bersifat teknis ini, terutama kegiatan
berkomunikasi dalam hubungan antara siswa dan guru. Dalam proses pembelajaran
sering kita jumpai kegagalan-kegagalan, hal ini karena lemahnya sistem
komunikasi. Untuk itu guru perlu mengembangkan pola komunikasi efektif dalam
proses pembelajaran. Komuikasi dalam proses pembelajaran yang dimaksud adalah
hubungan atau interaksi antara guru degan siswa yang berlangsung pada saat
proses pembelajaran, atau dengan istilahlain yaitu hubungan aktif antara guru
dengan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Ada tiga pola
komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara
guru dengan siswa, yaitu :
1.
Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi
satu arah

|
|
|
|



2.
Komunikasi sebagai interaksi atau
komunikasi dua arah
Pada komunikasi
ini guru dan siswa dapat berperan sama yaitu pemberi aksi dan peneriama aksi.
Di sini, sudah terlihat hubungan dua arah, tetapi terbatas antara guru dan
siswa secara individual. Antara siswa dan siswa tidak ada hubungan. Siswa tidak
dapat berdiskusi dengan teman atau bertanya sesama temannya. Keduanya dapat
saling memberi dan menerima. Komunikasi ini lebih baik daripada yang pertama,
sebab kegiatan guru dan kegiatan siswa relatif sama.




|
|
|
|
(Komunikasi 2 arah)
3.
Komunikasi banyak arah atau komunikasi
banyak arah
Yaitu
komunikasi tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa
tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa
yang lainnya. Proses pembelajaran dengan pola komunikasi ini mengarah
kepada proses pembelajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal,
sehingga menumbuhkan siswa yang aktif. Diskusi, simulasi merupakan strategi
yang megembangkan komunikasi ini. (Nana Sudjana,1989)







|
|



|
|
|

(Komunikasi
banyak arah)
Dari ketiga
poola komunikasi tersebut, untuk mewujudkan pembelajaran efektif dianjurkan
agar guru membiasakan diri menggunakan komunikasi pola ketiga yaitu komunikasi
sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah. Komunikasi sebagai transaksi
akan menempatkan guru pada posisi sebagai pembimbing belajar atau fasilitator
belajar. Sebaliknya siswa disamping sebagai objek dapat pula berperan sebagai
subjek.
2.6 Strategi Membangun Komunikasi Efektif dalam
Proses Pembelajaran
Seorang guru
butuh komunikasi yang tepat untuk membuat siswa merasa gampang menyerap materi
pelajaran yang disampaikan. Dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam
proses pembelajaran, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi, komunikas
selalu menjadi kunci utama. Seorang guru yang ditakuti pada dasarnya dianggap
tida berhasil dalam menjalankan komunikasi efektif, karena siswa merasakan
terdapat jurang untuk menyatakan pendapat. Tanpa komunikasi yang baik, hsasil
yang didapatkan juga tidak akan memuaskan.
Berdasarkan hal
itu, ada beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam upaya untuk
menciptakan atau membangun komunikasi efektif dalam proses pembelajaran,
yaitu :
1.
Ketahui tujuan
Tujuan kita
berkomunikasi akan sangat menentukan cara kita menyampaikan informasi.
Kejelasan tujuan dalam berkomunikasi harus diketahui sebelum kita
berkomunikasi.
2.
Ketahui mitra bicara
Kita harus
sadar dengan siapa kitta bicara. Salah satu caranya adalah berbicara sesuai
tingkatan usia. Mengkomunikasikan materi pelajaran dengan siswa TK tentu
berbeda ketika kita menhadapi siswa SMU
3.
Respek
Komunikasi
harus diawali dengan rasa saling menghargai. Adanya penghargaan bisanya akan
menimbulkan kesan serupa dari penerima pesan. Guru akan sukses berkomunikasi
dengan siswa bila ia melakukannya dengan penuh respek. Bila ini dilakukan maka
siswa pun akan melakukan hal yang sama ketika berkomunikasi dengan guru.
4.
Empati
Empati adalah
kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi dan kondisi yang dihadapi
orang lain. Syarat utama dari sikap empati adalah kemampuan untuk mendengar dan
mengerti orang lain, sebelum didengar dan dimengerti orang lain. Guru yang baik
tidak akan menuntut siswanya untuk mengerti keinginannya, tetapi ia akan
berusaha memahami siswanya terlebih dahulu. Ia akan membuka dialog dengan
mereka, mendengar keluhan dan harapannya.
5.
Audible
Audible berarti “dapat
didengarkan” atau bisa dimengerti dengan baik. Sebuah pesan harus bisa
disampaika dengan cara atau sikap yang bisa diterima oleh penerima pesan. Raut
muka yang cerah, bahasa tubuh yang baik, kata-atta yang sopan, atau cara
menunjuk, termasuk kedalam komunikasi yang audible.
6.
Jelas Maknanya
Pesan yang
disampaikan harus jelas maknanya dan tidak menimbulkan banyak pamahaman, selain
harus terbuka dan transparan. Ketika berkomunikasi dengan siswa, guru harus
berusaha agar pesan yang disampaikan bisa jelas maknanya. Upayakan untuk
menghindari kata-kata yang memiliki arti ganda atau multi penafsiran.
7.
Humble
Humble berarti “rendah hati”. Sikap rendah
hati member kemungkinan pada terciptanya kehidupan yang penuh energi.
Kesombongan, merasa paling hebat, dan merasa paling unggul hanya akan membuat
manusi kalah dalam segala hal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembejaran
merupakan segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar
pada diri siswa. komunikasi efektif dapat diartikan sebagai penerimaan
pesan oleh komunikan sesuai dengan yang dikirim oleh komunikator, kemudian
komunikan memberikan respon yang positif sesuai dengan yang diharapkan.
Kemampuan seseorang dalam mengirimkan pesan atau informasi dengan baik,
kemampuan menjadi pendengar yang baik, kemampuan atau keterampilan menggunakan
berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian penting dalam
melaksanakan komunikasi yang efektif. Komunikasi
betujuan untuk :1). Agar apa yang ingin kita
sampaikan dapat dimengerti oleh orang lain ; 2). Agar mengetahui dan paham
terhadap keinginan orang lain ; 3). Agar gagasan kita bisa diterima oleh
orang lain ; 4). Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.
Didalam kita
berkomunikasi, termasuk komunikasi dalam proses pembelajaran akan melibatkan
berbagai unsur, diantaranya : 1). Komunikator ; 2). Komunikan ;
3). Adanya tujuan yang hendak dicapai ; 4). Adanya sesuatu gagasan atau
pesan yang perlu disampaikan ; 5). Tersedianya saluran penghubung ;
6). Adanya umpan balik hasil komunikasi atau respon dari komunikan ; 7).
Adanya Noise. Komunikasi dalam proses pembelajaran memiliki 3 pola komunikasi
yaitu : 1). komunikasi satu arah ; 2). komunikasi dua arah ; 3).
Komunikasi banyak arah. Adapun strategi membangun komunikasi Efektif dalam
prose pembelajaran yaitu : 1). Ketahui tujuan ; 2). Ketahui mitra
bicara ; 3). Respek ; 4). Empati ; 5). Audible ; 6). Jelas
maknanya ;dan 7). Humble.
3.1 Saran
Sebagai seorang
pendidik atau calon pendidik kemampuan menggunakan komunikasi yang efektif
dalam proses pembelajaran pada semua jenjang pendidikan sudah seharusnya kita
miliki . Apalagi kita sebagai guru/calon guru MI penggunaan komunikasi yang
efektif sangat dibutuhkan karena pada jenjang pendidikan ini dibutuhkan
kreatifitas seorang pendidik agar dapat membelajarkan siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran serta
menumbuhkan generasi-generasi penerus yang dapat mengharumkan nama bangsa.
Sebagai seorang
guru atau calon guru sudah seharunya memperhatikan setiap kata/kalimat yang
disampaikan dalam berkomuikasi karena apabila kita salah berkomunikasi maka
kita sudah mengkomunikasikan hal yang salah dan jika terjadi hal yang demikian
itu maka tujuan yang ingin kita harapkan tidak akan pernah tercapai.
Komunikasi
merupakan kunci utama dalam proses pengajaran, disamping penguasaan
keterampilan-keterampilan pengajaran lainnya. Komunikasi adalah sesuatu yang
mudah, akan menjadi susah apabila kita tidak menyebutnya dengan perkataan yang
mudah. Oleh karena itu, gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti sehingga siswa
mudah memahami apa yang ingin kita komunikasikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutikno, M. Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran “Upaya
Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil”. Lombok : Holistica
Fathurrahman,
Pupuh & M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi
Belajar Mengajar Melalui Penamaan Konsep Umum dan Konsep Islami.
Bandung : Refika Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar