PROSES
PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN, KRITERIA-KRITERIA PEMILIHAN MEDIA YANG BAIK, DAN
SYARAT-SYARAT AGAR GURU MENGETAHUI DAN TERAMPIL MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN.
A. PENGERTIAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Kata
media berasal dari bahasa latin yaitu medium
yang secara harviah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dengan kata lain,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan. M. Sobry sutikno (2013) mengatakan bahwa dalam aktivitas pembelajaran,
media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa.
B. FUNGSI
MEDIA PEMBELAJARAN
Ada beberapa fungsi penggunaan
media dalam proses pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan M. Sobry Sutikno
(2013), diantaranya:
1. Membantu
untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran;
2. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan);
3. Mengatasi
keterbatasan ruang;
4. Pembelajaran
lebih komunikatif dan produktif;
5. Waktu
pembelajaran bisa dikondisikan;
6. Menghilangkan
kebosanan siswa dalam belajar;
7. Meningkatkan
motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu;
8. Melayani
gaya belajar siswa yang beraneka ragam;
9. Meningkatkan
kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran;
C. MACAM-MACAM
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Dilihat
dari jenisnya, yaitu:
a. Media
audio, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja.
b. Media
visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
c. Media
audiovisual, merupakan media yang mempuyai unsur suara dan unsur gambar. Media
audiovisual terdiri atas pertama,
audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam. Kedua, audio visual gerak, yaitu media
yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak. Dilihat dari segi
keadaannya media audiovisual dibagi menjadi audiovisual murni, yaitu unsur
suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber. Sedangkan audiovisual
tidak murni unsur suara dan gambanya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya
bersumber dari tape recorder.
2. Dilihat
dari daya liputnya, yaitu:
a. Media
degan daya liput luas dan serentak
b. Media
dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat.
3. Sedangkan
jika dilihat dari bahan pembuatannya, yaitu:
a. Media
sederhana, yakni media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah,
cara pembuatannya mudah dan penggunaanya tidak sulit.
b. Media
kompleks, yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat
dan harga relative mahal.
D. PRINSIP-PRINSIP
PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran, hendaknya guru memperatikan
sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil
yang baik. Prinsip-prinsip dimaksud sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana
Sudjana (1991) dalam M. Sobry Sutikno, berikut ini :
1. Menentukan
jenis media dengan tepat. Artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media
manakah yang sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.
2. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan
tepat. Artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan
tingkat kematangan/kemampuan siswa.
3. Menyajikan
media dengan tepat. Artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam proses
pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan/materi, metode, waktu, dan
sarana.
4. Menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat. Artinya,
kapan dan dalam situasi mana media digunakan.
E. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI DALAM PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Agar
media pembelajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai prinsip-pinsip pemilihan,
perlu juga memperhatikan faktor-faktor, M. Sobry sutikno (2013) mengemukakan
faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
1. Pertama,
objektitivitas. Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru,
melainkan keperluan sistem belajar
2. Kedua,
program pembelajaran. Program pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa
harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangku isi, struktur maupun
kedalamannya
3. Ketiga,
sasaran progam. Media yang digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat
perkembangan siswa, baik dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara
dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaannya
4. Keempat,
situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan
yang akan dopergunakan, baik ukuran, perlengkapan maupun ventilasinya, situasi
serta kondisi siswa yang akan megikuti pelajaran baik jumlah, motivasi dan
kegairahannya
5. Kelima,
kualitas terbaik. Barangkali ada rekaman suara atau gambar-gambar dan alat-alat
lainnya yang perlu penyempurnaan sebelum digunakan.
F. KRITERIA-KRITERIA
PEMILIHAN MEDIA YANG BAIK
Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai (1991) dalam M. Sobry sutikno (2013) mengemukakan
kriteria-kriteria pemilihan media yang baik sebagai berikut:
1. Ketepatannya
dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Dukungan
terhadap isi materi pembelajaran, artinya, materi pembelajaran yang sifatnya
fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar
lebih mudah dipahami
3. Kemudahan
memperoleh media, artinya, media yang diperlukan mudah mudah diperoleh,
setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu pembelajaran.
4. Keterampilan
guru dalam menggunakan apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakan
dalam proses pmbelajaran.
5. Sesuai
dengan taraf berfikir siswa, memilih media pemelajaran harus sesuai dengan
taraf berfikir siswa.
G. SYARAT-SYARAT
AGAR GURU MENGETAHUI DAN TERAMPIL MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN.
Tiga syarat yang dikemukakan oleh
Marsall McLuhan (1969) dalam M. Sobry sutikno (2013), diantaranya:
1. Guru
harus tahu spesifikasi media yang akan digunakan mengenai: nama, bagian-bagian,
kelengkapan komponen, fungsi, alternatif kemanfaatan, dan bagaimana
menggunakannya.
2. Guru
harus bersikap modern (tidak tradisional), harus bersedia megubah sikap
sehingga iklim membelajarkan di sekolah tidak konvensional.
3. Guru
harus dapat menempatkan dirinya sebagai siswa yang belajar guru harus memperlakukan
siswa sebagai subjek didik, bukan sebagai orang dewasa kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar