Jumat, 13 November 2015

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN INDIVIDU MENURUT PANDANGAN ILMU JIWA/PENDIDIKAN (PPD)



MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN INDIVIDU MENURUT PANDANGAN ILMU JIWA/PENDIDIKAN (PPD)
logo+iain+mataram.png
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II :
1.      YULIANA                                (15.1.12.9.005)
2.      UMI ALFIANI                         (15.1.12.9.008)
3.      TITIK KADARSIH                  (15.1.12.9.010)
4.      TANDIWANDI P.M                (15.1.12.9.012)
5.      SUPIANI                                   (15.1.12.9.013)
6.      SATRIZAL ASRI                     (15.1.12.9.019)
7.      SARIFAH AISYAH                 (15.1.12.9.022)
8.      RIRIN FAZRIANTI                 (15.1.12.9.025)
9.      RINA FARHIANI                    (15.1.12.9.026)
10.  NURAZIZAH                           (15.1.12.9.033)
11.  NANIK YUSTINA                   (15.1.12.9.034)
12.  MELANI SANURI                   (15.1.12.9.037)
13.  MAUIZATUL HASANAH      (15.1.12.9.0    )

S1 PGMI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
2012
KATA  PENGANTAR

                  Segala puji kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmatnya, serta nikmat kepada kita semua, sehingga Alhamdulillah Makalah yang berjudul “ PERKEMBANGAN INDIVIDU SESUAI DENGAN PANDANGAN ILMU JIWAS’’ ini dapat diselesaikan  dapat diselesaikan tepat pada waktumya.
                  Kedua kalinya tak lupa pula haturkan shalawat serta salam atas junjungan alam Baginda Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah membawa umatnya dari alam khafiran menuju alam yang terang benderang yang Alhamdulillah kita semua bisa merakan nikmatnya iman seperti sekarang ini.
                  Demikian makalah ini kami buat, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pemakalh sendiri. Kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari teman-teman demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
                                                                                                        


Mataram, 10 November  2012

                                                                                                  

Penyusun










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A.    Latar  Belakang.......................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C.     Tujuan Masalah.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A.    Aspek-aspek Perkembangan...................................................................................... 2
B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Individu Peserta Didik.............. 3
1.      Faktor Internal..................................................................................................... 3
2.      Faktor Ekternal.................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 9
A.    Kesimpulan................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia hidup. Studi mengenai perkembangan seseorang tidak lagi seperti dahulu yang berhenti pada waktu seseorang mencapai kedewasaannya, melainkan berlangsung terus menerus dan mulai konsepsi hingga orang itu mati. Pembentukan pada masa dini ini akan bersifat tetap dan mempengaruhi sifat penyesuaian fisik, psikologis dan sosial pada masa-masa yang kemudian. Hal ini pula menyebabkan mengapa perlakuan terhadap anak pada masa dini ini harus sedemikian rupa sehingga dapat mengarah kepada penyesuaian sosial dan penyesuaian pribadi yang baik pada masa yang akan datang.
Dapat dibuktikan bahwa perkembangan kognisi dan kecerdasan anak ditentukan pula pada masa yang sangat awal ini, bahkan pada masa pranatalnya. Jika pengertian ini nantinya dapat dipadukan dengan program-program pemeliharaan anak-anak Balita, tentu akan merupakan paduan usaha yang sangat baik. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki nuansa berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga banyak bermunculan pemikiran-pemikiran yang dianggap sebagai penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Karenanya banyak teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran dan referensi mengenai pendidikan. Oleh karena itu perlu kita ketahui faktor-faktor apa saja yang dominan pengaruhnya dalam perkembangan peserta didik.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang menjadi Aspek-aspek perkembangan?
2.      Hal apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik (baik faktor intern dan faktor ekstern) ?
C.     Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui aspek-aspek perkembangan
2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu peserta didik.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Aspek-aspek Perkembangan
Masa remaja adalah tahapan perkembangan yang pada umumnya dimulai sekitar usia 13 tahun.  Awal masa remaja ditandai dengan pertumbuhan fisik yang sangat pesat, dengan mulai berfungsinya hormon-hormon sekunder. Pada permulaan masa remaja, pertumbuhan fisik yang sudah menyerupai manusia dewasa ini tidak diikuti dengan perkembangan psikis yang sama pesatnya. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju kehidupan orang dewasa tersebut merupakan masa yang sulit dan penuh gejolak sehingga sering disebut masa badai dan topan, masa pancaroba dan sebutan lainnya yang menggambarkan banyaknya kesulitan yang dialami anak pada masa perubahan tersebut. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar serta luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan waktu tertentu.  Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehinggga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis. Proses perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan manusia, sedangkan proses pertumbuhan seringkali terhenti jika seseorang telah mencapai kematangan fisik.
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan seorang anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
Adapun aspek-aspek perkembangan meliputi :
1.      Perkembangan Fisik (Syaraf, Otot, Kelenjar Endokrin, Struktur fisik )
2.      Perkembangan Intelegensi
3.      Perkembangan Emosi
4.      Perkembangan bahasa
5.      Perkembangan sosial
6.      Perkembangan Kepribadian
7.      Perkmebangan Moral
8.      Perkembangan Kesadaran beragama
B.     Faktor-faktor yang Mempegaruhi Perkembangan Individu Peserta Didik
1.      Faktor Internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri seseorang  itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.
Pada masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma), seluruh bawaaan hereditas individu dibentuk dari 23 kromosom (pasangan xx) dari ibu dan 23 kromosom (pasangan xy) dari ayah. Dalam 46 kromosom tersebut terdapat beribu-ribu gen yang mengandung sifat-sifat fisik dan psikis individu atau yang menentukan potensi-potensi hereditasnya. Hereditas itu sendiri adalah totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anaknya, atau gejala potensi baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.
Masa dalam kandungan dipandang sebagai periode yang kritis dalam perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa pembentukan kemampun-kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.
Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebenarnya tidak secara langsung karena dipengaruhi gen secara langsung adalah kualitas system syaraf, keseimbangan biokimia tubuh, dan struktur tubuh.
Dengan demikian faktor internal bisa dibagi menjadi 2 macam yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a)      Faktor Fisiologis                                                                                                             
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terha­dap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Oleh karena keadaan tonus jasmani sangat memengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
Cara untuk menjaga kesehatan Jasmani antara lain adalah:
1)      menjaga pola makan yang sehat dengan meperhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu, dan mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar.
2)      rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan sehat.
3)      istirahat yang cukup dan sehat.
           Keadaan fungsi jasmani atau fisiologis.  Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat mepengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.  Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia,  sehingga manusia dapat mengenal dunia luar. Pancaindra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga pancaindra dengan baik, baik secara preventif maupun yang,bersifat kuratif, dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehat­an fungsi mata dan telinga secara periodik, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain sebagainya.                                                                      
b)   Faktor Psikologis
Dalam hal kejiwaan, kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi setiap orang itu berbeda. Kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dan kecerdasan dalam perkembangan sosial  anak.
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi, berbeda dengan anak yang mempunyai daya intelektual kurang, mereka selalu tampak murung, pendiam, mudah tersinggung karenanya suka menyendiri, tingkat kecerdasan yang lambat dan temperamen.
Bebera­pa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.
1.      Kecerdasan atau Inteligensi Siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampu­an psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang lain.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menenentukan kualitas belajar siswa.
Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang merupakan hal yang sangat berhar­ga untuk memprediksi kemampuan belajar seseorang. ­Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik akan membantu mengarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada siswa.
2.       Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendo­rong siswa inginn melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang.
3.      Minat
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003), minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi penga­ruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar.
4.      Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memeng­aruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2003).
5.      Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar, Slavin (1994) mendefinisi­kan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang siswa untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemam­puan seseorangyang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang.

2.   Faktor Eksternal
Yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa atau peserta didik yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan. 
Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan peserta didik yang  lain  yaitu :faktor biologis, physis, ekonomis, cultural, edukatif, dan religious.
a). Faktor Biologis
Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor yang berkaitan dengan skeperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor ini wujudnya berupa pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu dan ayah.
b)   Faktor Physis
Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis, seperti iklim keadaan alam, tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain, dsb.
Semua ini jelas membawa dampak masing-masing terhadap perkembangan anak-anak yang lahir dan dibesarkan disana. Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional.
c)   Faktor Ekonomis atau Status Sosial Ekonomi           
Dalam proses perkembanganya, betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak pasti memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk mebeli peralatan sekolah yang dibutuhkan oleh siswa. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
d)   Faktor Cultural
Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok masyarakat yang masing – masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas berpengaruh terhadap perkembangan anak – anak.
e)    Faktor Edukatif
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan anak manusia terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, yang memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan.
Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepadapeserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Faktor pendidikan ini relatif paling besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor yang lain.
f)    Faktor Religious                      
Sebagai contoh seorang anak kyai, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak lain yang tidak menjadi kyai, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih-lebih yang memang tidak beragama sama sekali, ini adalah persoalan perkembangan pula, menyangkut proses terbentunya prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor penting yang mempengaruhinya karena pondasi agama merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dan berperan penting sebagai media kontrol dalam perkembangan peserta didik.
















BAB III
KESIMPULAN
Aspek-aspek perkembangan meliputi:
1.      Perkembangan Fisik (Syaraf, Otot, Kelenjar Endokrin, Struktur fisik )
2.      Perkembangan Intelegensi
3.      Perkembangan Emosi
4.      Perkembangan bahasa
5.      Perkembangan sosial
6.      Perkembangan Kepribadian
7.      Perkembangan Moral
8.      Perkembangan Kesadaran beragama
Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik di antaranya:
1.      Faktor Internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri seseorang  itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Adapun faktor ini terdiri dari  fisiologis dan psikologis.
2.       Faktor Eksternal
 Yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa atau peserta didik yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan.  Faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. Adapun faktor Eksternal yaitu : Lingkungan sosial, Lingkungan nonsosial.





 

DAFTAR PUSTAKA

Sabri Alisuf,1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Pedoman Ilmu  Jaya.
Ahamdi abu, Uhbiyati nur, 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta.
Sabri Alisuf, 1992. Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan. Jakarta : Pedoman Ilmu Jiwa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar